Jika kamu seseorang yang berusia 20-30 tahun, dan lebih sering menghabiskan waktumu untuk hal-hal yang kurang produktif seperti:
- Main game, lupa waktu dan tanggung jawab.
- Scrolling media sosial engga jelas selama berjam-jam.
- Menyia-nyiakan waktu tanpa ada aksi yang nyata.
Semoga tulisan ini bisa membantumu.
Pendahuluan
Usia 20-an hingga awal 30-an sering disebut sebagai golden age. Ini adalah masa emas di mana energi, kesehatan, dan potensi berada di puncaknya. Tapi ironisnya, banyak yang justru menyia-nyiakan masa ini dengan kebiasaan yang salah: main game sampai lupa waktu, scrolling media sosial tanpa tujuan, dan akhirnya gak ngapa-ngapain yang berarti.
Kalau kamu masih melakukan hal ini, yuk berhenti sejenak. Renungkan.
Apakah gaya hidup ini benar-benar membawa kamu ke tempat yang kamu inginkan?
Kalau tidak, baca artikel ini sampai habis. Tamparan kecil ini mungkin yang kamu butuhkan.
Waktu adalah Aset Terbesar
Waktu adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli, tidak bisa diulang. Di usia ini, kamu punya semua peluang untuk membangun karier, mengejar mimpi, dan menyiapkan kehidupan yang lebih baik. Tapi, kalau waktu habis untuk hal-hal seperti:
- Main game berjam-jam tanpa kontrol.
- Scroll TikTok, Instagram, atau Twitter sampai lupa waktu.
- Rebahan sambil nonton drama maraton tapi gak ada aksi.
Kamu sebenarnya sedang menggali kuburan untuk masa depanmu sendiri.
Bayangin,
Ketika kamu di usia 30-an, kamu mungkin mulai berpikir, “Kenapa dulu gue gak belajar ini?” atau “Kenapa dulu gue gak mulai sesuatu yang berguna?” Penyesalan seperti ini akan lebih sakit karena kamu tahu itu sepenuhnya salahmu sendiri, bukan orang lain.
Apa yang akan terjadi selanjutnya?
Kamu kehilangan momentum untuk berkembang
Di usia ini, belajar sesuatu jadi lebih mudah karena otakmu masih tajam. Tapi kalau waktumu habis buat entertainment, kapan kamu mau belajar skill baru?
- Orang lain sudah belajar coding, desain, investasi, atau bahkan membangun bisnis kecil.
- Sementara kamu? Masih sibuk nge-push rank di game favoritmu. Masih scrolling media sosial ngga habis-habis.
Ya, gapapa. Tiap orang kan beda-beda jalannya. Ada yang baru sukses umur 40-an, 50-an, malah 60-an. Tiap orang start-nya beda-beda.
BENAR! Setiap orang pasti start-nya beda-beda. Tantangannya juga beda. Tapi ingat, jangan termakan omongan hal seperti itu. Itu justru bisa bikin kamu terjebak dalam ilusi. Kalo bukan sekarang, kapan lagi?
MADESU alias Masa Depan SURAM
Jangan salah, kebiasaan buruk ini akan berdampak di kemudian hari:
- Karier stagnan karena kamu gak punya kemampuan baru.
- Keuangan berantakan karena kamu gak pernah mikir soal tabungan atau investasi.
- Hidup terasa hampa karena gak ada pencapaian nyata.
Ya, meskipun saya sendiri belum sukses. Tapi sebagai orang berusia 24 tahun, saya merasakan hal ini dulu.
Kamu Jadi Penonton Kesuksesan Orang Lain
Kamu terus lihat teman-temanmu sukses di medsos: punya rumah, karier cemerlang, traveling ke luar negeri. Sementara kamu? Masih stuck di situ-situ aja. Dan itu semua karena kamu gak ambil langkah sejak awal.
Apa Solusi-nya?
Faktor utama yang harus dibangun adalah Pola Pikir alias Mindset. Jika cara berpikir kamu “perubahan itu sudah tidak ada”, maka ubah itu semua.
Sesuatu tidak akan berubah sebelum kamu berubah dulu.
Setidaknya ada beberapa kebiasaan atau habbit yang bisa mengubah pola pikir kamu:
Berpikir Positif
Biasakan untuk memulai dengan pikiran positif saat menghadapi masalah atau situasi yang tidak sesuai dengan harapan. Baca buku pengembangan diri dan coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari semampu yang bisa. Fokus utamanya adalah membangun kebiasaan baru secara konsisten.
Self Driving (Mengendalikan Diri)
Hindari terjebak dalam kemalasan atau sikap seenaknya. Mulailah melatih inisiatif dan disiplin agar dapat terus belajar, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, baik gratis maupun berbayar.
Mengenali Diri Sendiri Lebih Jauh
Kurangnya pemahaman terhadap diri sendiri sering kali menyebabkan kebingungan dan pemborosan waktu. Kenali lebih dalam siapa dirimu, apa yang kamu inginkan, tujuan hidupmu, serta visi dan misimu. Tambah wawasan dengan membaca buku atau menonton video yang membahas pengembangan diri.
Bangun Lebih Awal
Tidurlah dengan cukup dan hindari begadang. Upayakan untuk bangun di waktu subuh atau sepagi mungkin. Waktu pagi adalah momen terbaik untuk berpikir jernih, fokus, dan mendapatkan semangat baru.
Sekolahkan Dirimu Sendiri
Jadikan belajar sebagai kewajiban, khususnya di bidang yang ingin atau sedang kamu tekuni. Pastikan untuk menguji pemahamanmu dengan mempraktikkan ilmu tersebut di dunia nyata.
Silahturahmi
Temui orang-orang yang memiliki pencapaian lebih tinggi darimu. Bangun nilai diri yang membuat mereka nyaman dan senang menjalin hubungan denganmu, meskipun kamu belum sepenuhnya sukses.
Pilih Lingkungan Mendukung
Tinggalkan lingkungan yang toxic meskipun itu berasal dari teman dekat. Pilihlah lingkungan yang mendukung dan positif, meskipun membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Lingkungan yang tepat adalah salah satu faktor utama perubahan diri.
Fokus Pada Saat Ini
Latih pikiran untuk tidak terlalu terpaku pada masa lalu atau masa depan. Fokuslah pada apa yang sedang kamu jalani sekarang.
Investasikan Waktumu untuk Skill dan Pengalaman
Hidup ini soal bertumbuh. Gunakan waktumu untuk hal-hal seperti:
- Belajar skill baru: coding, desain, menulis, atau apa pun yang bisa meningkatkan kariermu.
- Bangun portofolio: hasilkan karya nyata dari skill yang kamu pelajari.
- Ikut komunitas: networking dengan orang-orang yang menginspirasi.
Mulai dari Hal Kecil, Tapi Konsisten
Jangan nunggu inspirasi atau waktu yang sempurna. Ambil langkah kecil hari ini:
- Baca satu artikel edukasi setiap hari.
- Lakukan olahraga ringan selama 15 menit.
- Sisihkan 10% dari penghasilan untuk tabungan atau investasi.
Evaluasi Diri
Luangkan waktu tiap minggu untuk refleksi. Tanyakan ke diri sendiri:
- “Apa yang sudah saya capai minggu ini?”
- “Apa yang bisa saya lakukan lebih baik minggu depan?”
Mulai dari Sekarang atau Menyesal Selamanya
Usia 20-an bukan waktunya leha-leha. Ini masa untuk bekerja keras, membangun mimpi, dan menyiapkan masa depan. Kalau kamu terus membuang waktu sekarang, jangan kaget kalau nanti kamu hanya jadi penonton kesuksesan orang lain.